Menteri Perdagangan Gita Wirjawan |
PURWOREJO, KOMPAS.com - Selama tahun 2011,
revitalisasi pasar tradisional telah dilakukan di 75 kota dan kabupaten,
dengan alokasi anggaran mencapai Rp 400 miliar.
Menteri
Perdagangan Gita Wirjawan, mengatakan, revitalisasi pasar tradisional
ini masih akan terus dilanjutkan, dengan mengembangkan sebagian pasar
tradisional menjadi pasar percontohan.
"Upaya merevitalisasi pasar
adalah upaya untuk menjaga hubungan antara pedagang dan pembeli di
sekitarnya, dan menggerakkan perekonomian masyarakat di sekitarnya,"
ujarnya, saat ditemui di sela-sela peresmian Pasar Grabag, Kecamatan
Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (11/5/2012).
Di
pasar percontohan misalnya, Kementerian Perdagangan melakukan upaya
untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar dapat dilakukan dengan
mendorong para pedagang untuk menjual produk khas daerah sekitar. Dengan
cara ini, ke depan, pasar percontohan tersebut diharapkan dapat menjadi
obyek wisata dan dikunjungi lebih banyak orang.
Pada tahun 2011
telah dibuat 10 pasar percontohan, dan pada tahun 2012 akan kembali
dibangun 20 pasar percontohan dengan anggaran Rp 180,5 miliar.
Pasar
Grabag adalah pasar percontohan yang dibangun dengan dana APBN Rp 4
miliar, dan dana dukungan dari Pemerintah Kabupaten Purworejo Rp 133
juta. Pasar ini terdiri dari 49 kios, tujuh los, dan dapat menampung 198
pedagang.
Selain menjadi pusat perdagangan, Pasar Grabag juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas market studies, sehingga menjadi pusat pembelajaran masyarakat sekitar. Dalam market studies
ini dilakukan kegiatan bimbingan belajar, didirikan tempat penitipan
anak (TPA) bagi para pedagang, dan sanggar tari bersertifikat.
Program
revitalisasi pasar, menurut Gita, dipastikan masih akan berlangsung
lama. Salah satu pasar yang akan direvitalisasi pada tahap selanjutnya
adalah Pasar Rejowinangun di Kota Magelang, yang telah habis terbakar
pada tahun 2007.
Bupati Purworejo, Mahsun Zain, mengatakan, di
Kabupaten Purworejo, saat ini terdapat 28 pasar tradisional yang
mendesak untuk direvitalisasi, karena dalam keadaan 50 persen rusak dan
kumuh.
"Kami berharap, ke depan, pemerintah pusat juga mau
membantu merevitalisasi 28 pasar tradisional tersebut karena pasar ini
menjadi sarana vital bagi masyarakat di sekitarnya," ujarnya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar