la terbaring di taman tua
pestol di tangan dan lubang di jidatnya
Mereka menemuinya tanpa dukacita
dan angin bau karat tembaga.
Mulutnya mengibit berahi layu
bunga biru dan berbau.
Matanya tidak juga pejam
lain mimpi, lain digenggam.
Ah, tubuhnva! Ah, rambutnya!
Tempat tidur tersia suami tua.
Bunga bagai dia diasuh angin
oleh nasib jatuh ke riba lelaki tua dingin.
Nizar yang menopangnva dari kelayuan
perempuan bagai bunga, lelaki bagai dahan.
Lelaki muda itu bertolak tinggalkan dia
tersisa jantung dan hati dari timah.
la terbaring di taman tua
pestol di tanglan dan lubang di jidatnya.
Suaminya yang tua berkata:
- Farida, engkau ini perempuan sial!
Home »
balada W.S Rendra
» Perempuan Sial
Perempuan Sial
Written By Polaris Institute on Sabtu, 12 Mei 2012 | 03.26
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar